Selamat Tinggal Bejo

Minggu, 08 November 2009
Bejo disaat terakhir
Bejo disaat Terakhir
Apa yang saya takutkan rupanya benar-benar terjadi. Sejak terlintas dibayangan untuk memiliki Babun saya sudah melihat hal ini pasti akan terjadi. Bukan maksud untuk berlebihan, namun saya ingin menunjukkan bagaimana saya tidak hanya menganggap apa yang saya miliki bukan sekedar benda yang hanya bisa digunakan dan dimafaatkan saja. Saya menjadikan semua yang saya miliki seperti "hidup" sehingga harus dijaga, dirawat dan terus diperhatikan.

Terhitung sejak kemarin (7/11/09) Bejo telah resmi tidak ditangan saya :((. Bukan dijual dan bukan pula hilang, namun di tukar alih kepemilikan. Padahal saya sudah berusaha bagaimana cara agar bejo tetap ada namun babun tetep bisa saya miliki. Yaitu dengan berusaha mencari dana dari sumber lain, Beasiswa. Namun apa daya nasib berkata lain, adik saya mengetahui kalo saya sudah memiliki Babun. Dengan sigap dan lantang dia mendemo ke Ortu saya untuk rencana pemindah alihan kekuasaan :b bejo.

Huh... emang benar sih babun bisa digunakan sebagai pengganti, namun selama babun ada saya belum menggunakannya sebagai yang utama. Selain belum familiar dengan fitur yang ada, saya masih merasa lebih enak memakai bejo ketimbang babun dalam hal komunikasi. Soalnya dia sudah "mendarah daging" bagi saya :).

Bejo tanpa Jaket
Bejo tanpa Jaket
Tapi apalah daya, sang adik juga tidak bisa ditolak permintaannya, terpaksa si bejopun saya titipkan untuk dibawa ke kota yang belum lama ini terserang gempa dahsyat (Padang red.). Semoga saja bejo tetap di jaga dan dirawat dengan penuh kasih sayang. Sehingga dia tetep bisa bertahan sampai nanti.

Kilas Balik Bejo


Bejo adalah handphone pertama yang saya miliki dengan fitur "canggih". Dengan layar lebar dan kemampuan touchscreen memberikan kepuasan tersendiri dalam menggunakan handphone ini. Dengan terlahir sebagai produk Walkman dari sony ericsson dia memiliki kapasitas yang tertanam mantap 4GB. Dengan kapasistas ini saya sudah tidak memerlukan slot memori tambahan, apalagi dengan dukungan earphone yang keren membuat teman-teman saya iri. Bagi sebagian orang ketidak adaan kamera merupakan suatu kekurangan. Namun bagi saya, justru inilah yang saya cari handphone yang tidak memiliki kamera.

Foto bareng Babun sebelum pergi
Foto Bareng Babun

Sejak dibeli pada 7 Desember 2007 sampai 7 November

2009 , bejo tidak memiliki masalah sedikitpun. Terkecuali stylus nya yang memang patah karena suatu kejadian. Dalam penggunaannya, bejo biasanya saya gunakan untuk telp, sms, denger musik dan dengan menambahkan beberapa program bejo bisa digunakan untuk fitur office. Selain itu yang paling utama, bejo saya gunakan untuk berselancar dalam dunia internet. Lagi-lagi dengan layar besarnya serta dukungan 3G sungguh sangat mengasik browsing bersama bejo.

Sebelum ada Bundo, bejo saya gunakan sebagai modem GSM pada Cipto. Memang tidak secepat jika menggunakan Bundo, namun saya rasa masih lebih cepat ketimbang modem yang dibawah Bundo. Namun sayang, ketika bejo digunakan sebagai modem batrenya sedikit lebih panas karena terjadi pengolahan data yang cukup besar, tapi itu tak begitu masalah karena memang wajar.

Dalam kiprahnya, Bejo benar-benar mendatangkan "keberuntungan" bagi saya. Ini terbukti dengan berbagai macam kesempatan yang datang pada saya. Seperti saya bisa memiliki Cipto, Bundo dan Babun dan segala kesempatan, yang semuanya tidak pernah terpikirkan dalam imajinasi saya untuk memilikinya. Bejo dengan keberuntungannya begitu berarti bagi saya, sehingga wajar berat bagi saya untuk melepaskannya.
Bejo walaupun kau telah pergi, namun rohmu dan keberuntunganmu tetep hidup dalam diri teman-temanmu.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan, atau komentar anda. saya menghargai komentar anda